Sabtu, 19 November 2011

MASA MUDA, MASA YANG BERAPI-API





Bang Haji Roma memang benar.
Darah muda, darahnya para remaja. Masa muda, masa yang berapi-api.

Bertemu 9 pemuda-pemudi (halah..boso ne iki jaman sumpah pemuda ngono...) di sebuah universitas swasta di ujung Grogol sana 11 tahun yang lalu. Waktu kita masih malu-malu, lugu dan cupu. Celana cutbray 90 ribuan, sepatu converse satu-satunya, kaos yang itu-itu aja... kita bertemu di ruang kelas yang sama, membawa tas art bag yang sama (sama-sama makan tempat dan ribettt), mengerjakan tugas (baca: penderitaan), dan punya mimpi yang sama...menjadi Art Director. (Kalo yang cewek-cewek sih biasanya mimpinya jadi istri Creative Director muda dan kaya raya aja deh...hehe).

Ketika kelas studio grafis semakin menyiksa dan menguras hati dan tenaga, mungkin lebih baik kita nongkrong di kopma atau di playground saja. Berakting sambil makan nasi ayam alaking. Itu juga bayarnya besok. "Acoooooong!!! Teh botol satuuuu! Nih 2500 yang botol kemaren, yang hari ini gue ngutang Cong!" Hayaaahhh.... Trrriiikkk! Hahahaha...

Itu 11 tahun yang lalu.

Sewaktu kita melaknat hampir semua dosen yang dengan pelit ngasih kita nilai pas-pasan, padahal kita udah ngos-ngosan. Semester pendek pun jadi pilihan. Selamatkan diri masing-masing! Tugas akhir tinggal selangkah lagi!

Itu 11 tahun yang lalu.
Sewaktu kita masih belepotan cat poster, cat air, tinta cina, tinta london, tinta amrik, tinta arab...atau apapun itu lah. Sewaktu kulit di tangan banyak goresan luka kebeler art paper atau kegores cutter waktu motong mood board. Dan hanya berakhir... "anjriiittt! nilai DKV gue cuma C! Sick!!!" . Rasanya mimpi jadi Art Director makin jauh... Mungkin gue jualan teh botol aja kali ya, ngikutin karirnya Acong...

Itu 11 tahun yang lalu.

Sekarang.
11 tahun kemudian.

Art bag, art pieces, sewaktu gue masih belajar membuat garis lurus dan gradasi dengan pensil...masih tersimpan rapi di lemari. Belum tega ngebuangnya. Walau nyokap berkali-kali bilang itu cuma jadi sampah. Buat gue, mereka adalah sejarah. (Nah..gini nih bahasa kalo umur udah makin uzur...cihhh..)

Teman-teman juga sejarah.
Celana cutbray dan kaos itu-itu aja juga sejarah.
Mimpi menjadi Art Director juga sejarah.
Itu mimpi.
Sekarang...udah jadi garis hidup.

Pagi ini gue liat-liat Facebook.
Kita semua udah menurunkan generasi. Gadis-gadis kecil dan baby boy yang lahir mungkin someday akan meneruskan cerita ini ya? Mungkin Timy nanti jadi Art Director hebat kayak Rama? Hahaha...

Siang ini liat facebook lagi.
Wahhh udah ada yang ke jepang, eropa, ina, ini, itu, sana, sini, situ...

Dunia juga gak sesempit ruang kelas yang selalu jadi korban gairah vandalisme. Hahaha...
Foto juga gak melulu sewaktu kita masih mengenal Friendster..ow maaan! Friendsteeeerrr.... (RIP)
Perjalanan juga gak sependek Grogol - Bintaro - Gandaria - Depok - Lebak Bulus.

We see the world, guys!

Gue yakin, sejauh apapun kita melanglang buana...adalah kerja keras yang membawa kita. Mimpi jadi Art Director boleh hilang. Nggak perlu jadi Art Director untuk jadi keren dan sukses. 11 tahun lalu adalah cerita. Kita masih punya cerita untuk 11 tahun yang akan datang...

Ketika perut semakin membuncit dan jeans semakin sempit...
Toh masih ada "BukBer" dimana kita ketemu untuk saling mengingatkan..."Raam...dieeet! Miaa...dieet! Rahmaaa..dieeet! Radhiiit...astagaaaah...dieeet diit!" Hahaha...

Ketika Timy, Quinsha, dan generasi-generasi berikutnya punya mimpi yang sama besarnya ketika kita ber-cutbray dan berkaos itu-itu saja 11 tahun lalu.

Masa muda, masa yang berapi-api.

I miss you.
And i will always do.


*Singapore, November 20th 2011. 11.34 AM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar