Selasa, 08 November 2011

BACK FOR GOOD



People come and go.
I know.

Mengenal Indonesia sebagai tanah kelahiran, di mana kita pernah hidup, tumbuh, dan berkembang adalah mustahil untuk kita menjadi lupa. Jalan hidup bisa berubah, nasib bisa aja nganterin kita kemana aja. Jarak menjadi semakin absurd. Ribuan mil bisa terasa di depan mata. Tapi toh ada naluri yang bisa kapan aja muncul. Sekadar kangen, homesick, sampai akhirnya memutuskan untuk....pulang.

Life path. Entah apa bedanya sama takdir.

Beberapa bulan lalu dapet kabar dari stranger yang gue kenal, tinggal di luar negri sana, memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Bukan pilihannya. Tapi toh ada tanggung jawab yang lebih besar yang harus ditanggungnya. Dia pulang. Entah menyesal atau enggak. Mengejar mimpi yang lebih tinggi di negeri sendiri. Banting setir mengejar apa yang selama ini menggelitik hati. Entah bagaimana dia sekarang... Semoga selalu baik saja.

On the other hand, seminggu lalu dapet kabar dari temen yang bilang bakalan back for good ke Indonesia dalam waktu seminggu ke depan. Gagal dapat working permit, apalagi green card, membuatnya terpaksa...ya, sangat terpaksa kembali ke tanah air. Gue yakin, keterpaksaan bukan karena gak cinta, tapi ini bukan pilihannya. Been almost 6 years. Dan mendadak harus pulang adalah bukan hal yang mudah. Tanah air memang rumah, tapi kadang ada kondisi yang memutar mind set kita bahwa apa yang kita pijak sekarang adalah juga rumah kita. Ini masalah biasa dan sudah terbiasa.

Back for good isn't really that good. Is it?
Nggak juga.

Beberapa teman lain terlihat survive di negara di mana mereka merantau. Some of them, udah menganggap negri itu adalah rumah mereka for the rest of their life. Sekali lagi, bukan tidak cinta sama negeri sendiri. It's just about life chapter. Walaupun kerinduan mereka akan gado-gado dan sambel terasi kadang gak bisa dibohongin. Hehehe..

Back for good itu takdir.
Gue setuju.
Gak ada yang akan pernah tau kapan kita kembali.
Toh, PULANG adalah kata yang paling harafiah dan mendasar dari jajaran kata apapun yang ada di kamus manapun. Sejauh manapun kita pergi, akan tetap ada stempel imigrasi Indonesia, tanda kita memijakkan kembali ke tanah air. Even bukan atas nama nasionalisme or whatever... Back for good, baik pilihan maupun bukan, punya interpretasi tersendiri bagi yang mengalami.

Back for good is a part of life chapter.
Back for good is a journey.
Back for good is destiny.

Someday, i will know how it feels like.
Entah kapan :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar