Minggu, 20 Januari 2013

WHAT MONEY CAN'T BUY




Singapura, Minggu sore.

Belakangan ini rasanya agak sulit mengungkapkan atau sekadar menceritakan apa yang terjadi dan apa yang dirasa dengan bahasa tulisan. Tahun sudah berganti, bahkan Januari pun seminggu lagi akan berakhir. Saya masih ingat bagaimana perayaan Natal Desember lalu. Sedikit berbeda, karena ada bahagia, tawa, tapi juga ada kekhawatiran yang saya rasakan. Kekhawatiran yang selalu jadi pertanyaan...apa kamu baik-baik saja di sana?

Di minggu pertama di Bulan Januari, saya menerima surat notifikasi dari Singapore Post, menyatakan bahwa ada sebuah paket yang harus saya ambil di kantor pos di Macpherson Road. Sekotak besar dari teman di belahan dunia Eropa sana yang dengan tulus menyiapkan dan membungkus semua isi di dalamnya dan mengirimkannya ke Singapura, walau (mungkin) di hari dia mengirimkannya...di sana salju sedang tebal dan dingin.

Sekotak besar berisi coklat Milka, permen, roti, sarung tangan ukuran liliput, dan buku catatan yang dia buat sendiri dengan tangannya. Sebuah buku yang saya tahu betul tidak mahal, namun dia membuatnya begitu istimewa dan sangat personal. Sebuah buku yang harus saya tulis dan isi dengan cerita-cerita di masa depan... Dan sebuah buku yang pada akhirnya membuat saya berpikir kalau dia...betul-betul nyata. Di sana, 11.000 kilometer jauhnya. Dan saya tidak akan pernah sanggup menahan airmata karena bahagia akan setiap benda yang ada di kotak ini. Saya terlalu bahagia.

Seorang teman tidak perlu bertanya untuk tahu apa yang temannya suka. Dan dia tahu betul saya tidak pernah butuh kemewahan. Sekotak besar hadiah yang datangnya dari hati, yang pada awalnya saya pikir isinya Play Station (hahahaha...just kidding!)... adalah lebih dari cukup. Dan saya suka sekali. Semoga ini adalah harapan yang tidak terlalu berlebihan. Semoga cerita tetap berjalan dan saya dan dia bisa menulis semua yang terjadi di buku ini... Sampai di hari di mana kita akan bertemu, berpisah, dan mungkin akan bertemu lagi di masa depan karena sebuah ...TAKDIR...

Dear kamu,
Terima kasih ya... :)

-------------------------------------------------------------------------

Singapore_ Sunday afternoon.

Lately, it seems rather difficult to express or simply tell what happened and what is perceived by the written language. Years have changed, even in January was another week will end. I still remember how the Christmas celebration in December. A little bit different, because there is happiness, laughter, but there are also concerns that I feel. Concern has always been the question ... Are you okay in there?

In the first week in January, I received a notification letter from the Singapore Post, stated that there was a package I need to take at the post office at Macpherson Road. Large box from a friend in the European parts of the world there are genuinely prepared and wrap all the contents in it and send it to Singapore, though (maybe) on the day he sent it ... there was heavy snow and cold.

Large box containing Milka chocolate, candy, bread, dwarf size gloves, and a notebook that he made himself with his hands. A book that I knew that was not expensive, but he makes it so special and so personal. A book that i should write and fill with the stories in the future ... And a book that ultimately makes me think that he's ... really real. There, 11,000 kilometers away. And I will never be able to hold back tears of joy will any objects in this box. I'm too happy.

A friend does not need to ask to know what her likes. And he knew I would never need luxury. Large box of gifts that come from the heart, which at first I thought it Play Station (hahahaha. .. just kidding!) ... is more than enough. And I love it. Hopefully this is not too much hope. But i wish the story is still running and me and you could write all that happened in this book ... Until the day when we will meet, separate, and will probably meet again in the future as a...DESTINY...

Dear you,
I thank you so... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar